Palingviral.id – Fenomena Hujan Deras La Lina yang dipredisi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mulai terjadi pada Bulan Oktober ini. Fenomena La Nina menyebabkan intensitas turunnya hujan cukup tinggi.
Seperti apa sih Fenomena Hujan Deras La Lina itu ?
Dikutip dari Facebook GWC News, Tingginya curah hujan berdampak adanya bencana hidrometeorologi yang terjadi di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Banyumas dan juga Cilacap yang pada akhirnya dapat mengakibatkan munculnya fenomena hujan deras La Lina ini.
La Nina didefinisikan sebagai kondisi penyimpangan (anomali) suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normalnya. Curah hujan tinggi yang terjadi, misalnya seperti di Banyumas, menyebabkan tanah bergerak di Grumbul Kembang Sore Desa Kaliurip Kecamatan Purwojati, pada Selasa 20 Oktober 2020, sekitar pukul 18.00 WIB.
Berdasarkan laporan, Sukarjo (63) Desa Kaliurip Kecamatan Purwojati mengatakan jika hujan deras sudah mengguyur sejak Selasa sekitar pukul 13.00 WIB. Tiba-tiba sekitar pukul 18.00 WIB, dia mendengar bunyi dari atap rumahnya.
“Denger suara pletok, dari atap dapur, dan tiba-tiba dinding patah dan lantai amblas,” ujanya.
Dia pun melaporkan kepada Ketua RT dan Kadus setempat. Rumahnya mengalami kerusakan, dinding patah dengan panjang skeitar 15 meter dan lebar 10 meter dan lantai amblas dengan kedalaman sekitar 1 meter. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 5 juta.
Selain itu juga terjadi tanah longsor di Desa Cirahab Kecamatan Lumbir. Tebing setinggi 10 meter amblas, sehingga menutup akses jalan yang menghubungkan Desa Cirahab dengan Desa Karangkemojing Kecamatan Gumelar.
Material setinggi 10 meter dan lebar sekitar 15 meter longsor pada Selasa malam sekitar pukul 22.30 WIB. Petugas BPBD Banyumas, bersama dengan warga sekitar melkaukan pembersihan material longsoran dari jalan. Sehingga jalan tersebut bisa dilalui.
Tanah Longsor dan Jalan Amblas di Cilacap
Tanah longsor akibat intensitas hujan yang terjadi juga menimpa Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap, pada Rabu 21 Oktober 2020, sekitar pukul 04.30 WIB. Ada dua titik lokasi longsoran, yakni di Dusun Jambuandap dan Dusun Karanganyar Desa Jambusari Jeruklegi.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan jika longsoran menimpa rumah Yasroji di Dusun Jambuandap, dan rumah Kasmuni di Dusun Karanganyar.
“Penyebabnya karena hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Selasa sore hari pukul 17.30 WIB sampai dengan saat ini,” ujarnya, Rabu siang.
Apabila intensitas hujan terus terjadi, maka longsoran di dua lokasi tersebut berpotensi akan bertambah. Bahkan akan menimpa rumah lainnya, jika tidak dilakukan penanganan.
“Untuk penanganan sementara dengan menyingkirkan material longsoran, dan kebutuhan mendesak memang harus ditahan dengan beronjong,” katanya.
Tanah longsor juga terjadi di ruas Jalan Raya Jeruklegi-Wangon, dan masuk Dusun Jambudadap Desa Jambusari Kecamatan Jeruklegi. Longsoran pada tepi jalan nasional ini terjadi pada Selasa 20 Oktober sekitar pukul 21.30 WIB.
Sehari sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Jeruklegi, menyebabkan retakan di lokasi tersebut. Akan tetapi, ujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi pada Selasa sore, sehingga menyebabkan sisi jalan yang merupakan tanah amblas.
“Bahu jalan sudah longsor sepanjang 10 m dan lebar 2 m, dikhawatirkan akan terus bertambah jika ujan terus terjadi. Bahkan berpotensi mengancam rumah warga akan kena longsoran,” katanya.
Menurutnya, harus ada penanganan dengan perbaikan pondasi dan penahan bahu jalan agar tidak terjadi longsoran. Meskippun demikian, BPBD bersama para relawan serta unsur Forkopimdam sudah melakukan penanganan sementara.
Diantaranya evakuasi penduduk rumah yang terdapat di bawah bahu jalan yang mulai longsor, melaporkan terkait untuk bantuan perbaikan bahu jalan, serta sedang ditangani perbaikan jalan tersebut oleh Kementrian PUPR.
“Masyarakat harus tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi musim penghujan, yang tentunya harus disikapi dengan arif dan bijaksana, jangan sampai menjadi korban karena tidak siap siaga sehingga evakuasi terlambat. Harus quick respon,” ujarnya.
Foto : Tanah longsor di Desa Jambusari Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap akibat hujan deras, Rabu 21 Oktober 2020 /BPBD Cilacap.