Sabina memiliki wajah cantik yang tidak membosankan. Kecantikan itu semakin lengkap dengan tubuh tinggi semampai Sabina. Wajah rupawan dan tubuh ideal membuat Sabina memiliki modal untuk terjun ke dunia model.
Namun, Sabina tidak melakukan itu. Sabina hingga sekarang tetap fokus pada dunia voli yang sudah digelutinya sejak remaja. Sabina kini membela tim voli di Uni Emirat Arab, Al-Wasl.
Sabina jadi pembicaraan hangat pada 2014 karena kencantikannya. Pada waktu itu, Sabina cukup menikmati sorotan yang tertuju kepadanya. Akan tetapi, segalanya tidak berjalan seperti banyangan pevoli cantik tersebut.
Sabina sempat merasa tidak nyaman dengan kemunculan beberapa halaman media sosial yang mengatasnamakannya. Sabina pun sedikit kesal karena banyak orang menilainya dari fisik semata. Sabina menegaskan hanya ingin fokus ke dunia voli dan menjadi terkenal karena prestasinya.
“Awalnya saya merasa tersanjung, tetapi itu semua menjadi sedikit berlebihan. Saya ingin berkonsentrasi bermain bola voli dan menjadi terkenal karena itu, bukan hal lain,” ujar Sabina.
Sabina terkenal karena fisiknya yang hampir sempurna. Banyak orang terpesona setiap kali melihat pevoli berumur 23 tahun tersebut. Akan tetapi, fisik bukan satu-satunya keunggulan Sabina.
Sekolah di asrama khusus anak berbakat
Ibu Sabina mengatakan kepada surat kabar Kazakhstan, Vesti, pevoli cantik itu menimba ilmu di sekolah asrama untuk anak-anak berbakat. Ibu Sabina berharap sang putri meneruskan pendidikannya ke sekolah hukum, tetapi itu tidak terjadi. Sabina memilih untuk menjadi pevoli profesional, profesi yang sesuai dengan gairahnya.
Sabina dikritik karena cantik
Kecantikan jadi nilai tambah untuk Sabina sebagai pevoli. Akan tetapi, kecantikan tidak selamanya memberikan dampak positif untuk pevoli asal Kazakhstan tersebut. Sabina pernah mendapatkan kritik pedas dari pelatihnya di Timnas Kazakhstan, Nurlan Sadikov, sewaktu tampil di Kejuaraan Voli Junior Asia 2014.
Sadikov mengritik kecantikan Sabina yang justru membuat para penonton tidak fokus pada kejuaraan. Sadikov menyatakan sangat sulit untuk bekerja dalam kondisi tersebut, karena para penonton berperilaku seperti hanya ada Sabina di Kejuaraan Voli Junior Asia 2014.
“Tidak mungkin untuk bekerja seperti ini. Semua penonton berperilaku seperti hanya ada satu pemain dalam kejuaraan,” ujar Sadikov
Sumber : Okezone.com